Saya Akiane (27th), Saya adalah wanita asal Jepang yang bekerja sebagai fotografer alam. Selain itu saya juga bekerja sampingan sebagai guru les privat bahasa, sastra, dan seni rupa.
Pada suatu hari, ketika saya mengajari seni kepada tiga anak sekolah, saya memergoki salah satu dari tiga murid laki-laki saya secara diam-diam sedang menggambar saya dengan keadaan telanjang.
Dalam gambar itu saya nampak telanjang dan terikat di salib kayu di tengah taman dan dikelilingi para pejalan kaki.
Dia sama sekali tidak menyadari bila saya melihatnya karena saya berada di sisi belakangnya.
Saya kemudian berpura-pura tidak mengetahuinya lalu meneruskan mengajar.
Saya tidak ingin kedua temannya sampai menyadari hal itu.
Dalam gambar itu saya nampak telanjang dan terikat di salib kayu di tengah taman dan dikelilingi para pejalan kaki.
Dia sama sekali tidak menyadari bila saya melihatnya karena saya berada di sisi belakangnya.
Saya kemudian berpura-pura tidak mengetahuinya lalu meneruskan mengajar.
Saya tidak ingin kedua temannya sampai menyadari hal itu.
Seusai pelajaran, dua dari mereka pulang duluan sebab saya menahan murid tersebut sebentar dan memintanya untuk memperlihatkan gambar tadi.
Dia terkejut dan dengan gugup dan takut menunjukkan gambar itu.
Dia terkejut dan dengan gugup dan takut menunjukkan gambar itu.
Dia terkejut lagi ketika saya memujinya dengan mengatakan bila gambar diri saya yang dia telah buat nampak sangat bagus dan mengatakan bila saya menyukai bakatnya.
Saya pun mengelus kepalanya dan mengatakan bila saya tidak akan melarangnya sedikitpun dan memintanya untuk terus berlatih.
Saya pun mengelus kepalanya dan mengatakan bila saya tidak akan melarangnya sedikitpun dan memintanya untuk terus berlatih.
Kemudian saya meminta ijin padanya untuk mengambil photo dari gambar itu dengan kamera handphone sebagai kenang-kenangan.
Setelah itu saya mengembalikan gambar itu padanya dan saya pun berpamitan untuk pulang.
Dia memeluk saya dan mengatakan bila dirinya lega karena saya tidak marah padanya dan berterimakasih dengan membungkukkan badan pada saya.
Berbuat bijaksana memanglah berat, tapi saya seorang guru yang juga harus mengajarkan kebijaksanaan itu pada murid saya.
Saya tau dia melakukan kesalahan dan mencoba melecehkan saya. Tapi, dengan seperti itu dia akan sadar. Bahwa pentingnya menghargai sebuah pendapat orang dan menghormati oranglain itu akan membuat dia lebih dihargai.
Cerpen Unggulan 2019
Setelah itu saya mengembalikan gambar itu padanya dan saya pun berpamitan untuk pulang.
Dia memeluk saya dan mengatakan bila dirinya lega karena saya tidak marah padanya dan berterimakasih dengan membungkukkan badan pada saya.
Berbuat bijaksana memanglah berat, tapi saya seorang guru yang juga harus mengajarkan kebijaksanaan itu pada murid saya.
Saya tau dia melakukan kesalahan dan mencoba melecehkan saya. Tapi, dengan seperti itu dia akan sadar. Bahwa pentingnya menghargai sebuah pendapat orang dan menghormati oranglain itu akan membuat dia lebih dihargai.
Cerpen Unggulan 2019
Cerpen 2019
Cerpen 2017
Baca Cerpen Lainnya:
Baca Cerpen Lainnya:
- Ada Cinta Di Setiap Tetes Aroma Parfum/ Minyak Wangi Master Spray Cologne Power Read
- Jangan Menilai Buku Dari Sampulnya
- Jeritan Hati Wanita Malam Yang Merindukan Cinta
- Ketika Aku Menangis Dan Memeluk Istriku
- Masa Itu Adalah Masa Yang Paling Terkenang.
- Sebilah Pisau Yang Tidak Berwujud
- Si Tikus Yang Tanpa Penghargaan
- Slalu Ada Keju Gratis Dalam Perangkap Tikus
- Tahta Cahaya Bulan Bintang Yang Hilang
- Tukang Air Dan Tempayan Retak
?????
Demikian artikel tentang Keteguhan Guru Wanita Ketika Dilecehkan ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Keteguhan Guru Wanita Ketika Dilecehkan ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.